Bangun 3 Akademi Aplikasi IOS Di Indonesia, Apple Kucurkan Rp600 Miliar

oleh -442 Dilihat

Banyumas Raya

Apple Indonesia bakal membangun tiga pusat inovasi di Indonesia. Nilai investasinya mencapai US$ 44 juta atau setara Rp600 miliar.

BERITA TERKAIT
  • Apple resmikan Developer Academy pertama Asia di Indonesia
  • Pertama di Asia Tenggara, Apple Developer Academy resmi buka di BSD
  • Harga iPhone terbaru dan terlengkap, akan iPhone 5, iPhone 6, iPhone 7, dan iPhone X

Pembangunan ini buat memenuhi penghitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) berbasis Pengembangan Inovasi ketimbang basis manufaktur dan software, seperti yg diwajibkan Peraturan Menteri Perindustrian No 29 Tahun 2017 tentang tata cara perhitungan TKDN produk telepon seluler, komputer genggam, dan komputer tablet.

Pusat inovasi pertama di Indonesia berada di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, sekaligus menjadi fasilitas inkubator pengembangan aplikasi iOS (Apple Developer Academy) pertama di Asia dan ketiga di dunia, setelah Brasil dan Italia.

Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian, menjelaskan Apple Indonesia menargetkan fasilitas pengembangan aplikasi iOS ini mulai menghasilkan pengembang iOS yang berasal Indonesia sebanyak 200 pengembang per tahun. Jika ada tiga fasilitas serupa di Indonesia, maka total mulai menghasilkan 600 pengembang iOS per tahun.

“Ada tiga yg mulai dibangun di Indonesia. Sisa beberapa lagi mulai dibangun di Pulau Jawa dan luar Jawa. Lokasi persisnya belum diputuskan oleh Apple Indonesia,” ujar Menteri Airlangga usai meresmikan Apple Developer Academy bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di BSD City, Tangerang, Senin (7/5).

Menteri Airlangga menjelaskan, berdasarkan proposal yg diajukan oleh Apple nilai investasi sekitar USD 44 juta dari tahun 2017 hingga 2019. Diharapkan para developer mulai mampu memberikan manfaat di era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia.

“Kami berharap kerja sama dengan Apple Indonesia bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena program ini yaitu salah sesuatu upaya transfer knowledge. Dari program inilah, lahir developer-developer baru di dunia aplikasi dan bisa membuka lapangan pekerjaan baru,” ujar Airlangga.

“Besar harapan kalian melalui program peningkatan capaian TKDN baik buat manufaktur, pengembangan software serta skema pengembangan pusat inovasi bisa mempercepat perkembangan industri smartphone di Indonesia dan berdampak pada peningkatan perekonomian nasional,” imbuhnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan, Apple Developer Academy ini dibangun dalam kaitan kegiatan riset dan pengembangan (R&D) Apple Indonesia. Khusus kegiatan engineering-nya, Apple memilih fokus ke sumber daya manusia atau talenta dengan membangun Developer Academy buat mengembangkan aplikasi berbasis iOS.

“Aplikasi yg berhasil dikembangkan hak patennya menjadi punya pengembang individu, bukan Apple,” uar Rudiantara.

Saat ini di Indonesia tumbuh industri telepon seluler yg terdiri dari 28 merek global, 19 merek lokal, 2 SMT (surface mount technology), 7 EMS (Electronic Manufacturing Services), dan 30 industri komponen serta 6 macam komponen. Yang menerapkan TKDN hardware sebanyak 44 merek, software dan hardware sebanyak 2 merek, dan 1 merek melalui skema pusat inovasi, merupakan iOS Foundation yg dibangun oleh Apple. [ara]

Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com