Timses Jelaskan Soal Awal Mula Ïstilah “Propaganda Rusia” Dipakai Jokowi

oleh -169 Dilihat

Banyumas Raya

JAKARTA, – Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily menegaskan pernyataan Jokowi soal adanya propaganda Rusia cuma sebuah istilah. Ace menyampaikan istilah itu tak ada kaitannya dengan intervensi Rusia.

“Pernyataan Pak Jokowi sebagai calon presiden tentang propaganda Rusia hanyalah sebuah istilah dan tak berhubungan dengan intervesi negara Rusia pada proses politik di Indonesia,” ujar Ace melalui informasi tertulis, Senin (4/2/2019).

Ace menyampaikan istilah propaganda Rusia populer setelah RAND Corporation menerbitkan artikel “The Russian ‘Firehose of Falsehood’ Propaganda Model” pada 2016. Kata Ace, propaganda Firehose of Falsehood atau semburan kebohongan ini disebut digunakan dalam pemilu di Brazil, Mexico, dan Venezuela.

“Sehingga telah menjadi bagian dari metode perpolitikan baru di era post-truth,” kata dia.

Baca juga: Penjelasan Kedubes soal Polemik Propaganda Rusia

Ace menjelaskan propaganda Firehose of Falsehood juga mempunyai dua ciri. Pelakunya berusaha mendapatkan perhatian media melalui pernyataan dan tindakan yg mengundang kontroversi. Kemudian, pelakunya juga melemparkan pernyataan yg misleading atau bahkan bohong.

Ace menyampaikan tujuannya adalah menghilangkan kepercayaan pada data dan merusak kredibilitas. Pernyataan bohong itu diulang selalu menerus agar menjangkau banyak orang.

Sementara itu, Ace menegaskan hubungan Indonesia dengan Rusia

“Hubungan persahabatan Indonesia dan Rusia justru semakin erat di era Pak Jokowi. Bahkan terakhir pada 14 November 2018, saat KTT ASEAN 33, Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Putin di Singapura bagi peningkatan kerjasama ekonomi beberapa negara,” kata dia.

Baca juga: Jokowi: Ada Timses yg Menyiapkan Propaganda Rusia…

Sebelumnya, Jokowi menyebutkan, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memakai konsultan asing dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019.

Akibat memakai konsultan asing itu, menurut Jokowi, strategi kampanye yg digunakan kubu oposisi berpotensi memecah belah masyarakat.

“Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli,” kata Jokowi ketika bertemu Sedulur Pengusaha Kayu dan Mebel di Solo, Minggu (3/2/2019).

Jokowi tidak menyebut konsultan asing apa yg digunakan kubu Prabowo-Sandiaga. Namun, ia sempat menyinggung soal propaganda Rusia.

“Seperti yg aku sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu,” kata Jokowi.

Sumber: http://nasional.kompas.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.