Sekjen PPP Anggap Jokowi Belum Dijamin Menang Pilpres 2019 Meski Elektabilitas Naik

oleh -129 Dilihat

Banyumas Raya

JAKARTA, – Sekjen PPP Arsul Sani menilai, elektabilitas Presiden Joko Widodo sebesar 55,9 persen dalam Survei Litbang “” belum menjamin mantan Gubernur DKI itu terpilih kembali dalam Pilpres 2019.

“Angka tersebut untuk aku belum menjamin keterpilihan kembali Pak Jokowi,” kata Arsul melalui pesan singkat, Senin (23/4/2018).

Bahkan, kata Arsul, meski elektabilitas Jokowi mencapai 60 persen, hal itu juga belum menjamin kembali terpilih.

(Baca juga : Survei : Jokowi 55,9 Persen, Prabowo 14,1 Persen)

Menurut dia, Jokowi membutuhkan konsistensi elektabilitas dalam tiap survei hingga menjelang hari pencoblosan.

Arsul menyatakan, agar elektabilitas tak menurun, Jokowi beserta partai koalisi harus memastikan tidak ada kebijakan yg mengurangi dukungan masyarakat terhadap pemerintahan.

Selain itu, faktor calon presiden penantang Jokowi juga perlu dipastikan. Jika telah pasti, maka hal itu mulai memudahkan Jokowi buat memeta kekuatan dan kelemahan lawan.

“Apalagi ketika ini belum ada kejelasan apakah Pak Jokowi mulai berkontestasi lagi dengan Pak Prabowo atau malah dengan capresnya (yang diutus Prabowo). Selain itu, belum jelas juga siapa pasangan calon yg mulai saling berhadapan,” lanjut dia.

(Baca juga : Survei : Kepuasan Pemerintahan Jokowi Meningkat Jadi 72,2 Persen)

Survei Litbang memperlihatkan elektabilitas Presiden Joko Widodo mengalami kenaikan.

Sementara elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yg menjadi penantang terkuat petahana justru mengalami penurunan.

Dikutip dari , responden yg memilih Jokowi apabila pilpres digelar ketika ini mencapai 55,9 persen.

Angka itu meningkat dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.

(Baca juga : Fadli Zon Tetap Yakin Prabowo Jadi Presiden meskipun Elektabilitas Turun)

Sementara itu, potensi keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 14,1 persen, turun dari hasil survei enam bulan dahulu yg merekam angka 18,2 persen.

Survei ini dikerjakan pada 21 Maret-1 April 2018 sebelum Prabowo menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden di Rakornas Partai Gerindra, 11 April lalu.

Naiknya elektabilitas Jokowi dan turunnya potensi keterpilihan tokoh-tokoh penantangnya mampu dijelaskan dari beberapa sisi.

Pertama, naiknya kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Kedua, masih kaburnya kepastian calon penantangnya bagi maju dalam Pemilu 2019.

Survei tatap muka ini dikerjakan kepada 1.200 responden secara periodik oleh Litbang pada 21 Maret-1 April 2018.

Populasi survei warga Indonesia berusia di atas 17 tahun. Reponden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi Indonesia dan jumlahnya ditentukan secara proporsional.

Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen, margin of error plus minus 2,8 persen dalam keadaan penarikan sampel acak sederhana.

TV Romahurmuziy menyampaikan Gerindra menawarkan opsi Prabowo Subianto buat mampu jadi cawapres Joko Widodo.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘div-gpt-ad-974648810682144181-4112’); });

Sumber: http://nasional.kompas.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.