Hanif Dhakiri: Alumni PMII Siapkan Kadernya Di Pemilu 2019

oleh -563 Dilihat

Banyumas Raya

Ikatan Alumni PMII (IKA-PMII) menyatakan bahwa pihaknya menyadari bahwa situasi bangsa Indonesia sekarang ini diwarnai oleh hiruk-pikuk politik, khususnya terkait dengan sedang berlangsungnya proses pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan mulai diselenggarakannya Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden secara serentak pada April 2019 nanti.

BERITA TERKAIT
  • Menlu Retno sebut Elek Yo Band tampil di Java Jazz buat perdamaian
  • Hanif Dhakiri : Pemimpin ‘zaman now’ itu tak berjarak dengan rakyat
  • Tantangan besar para buruh di masa depan

Sekjend IKA PMII, Hanif Dhakiri mengatakan, banyak alumni PMII yg terlibat dan ikut berkompetisi baik dalam pilkada, pileg, bahkan pilpres. Dikatakan, pihaknya memaknai momentum politik tersebut dalam kerangka Konsolidasi Khittah perjuangan IKA-PMII buat berkontribusi maksimal terhadap bangsa dan negara.

“Namun kita tetap lebih mengedepankan penguatan tatanan internal yg kondusif dan produktif untuk terjaganya stabilitas politik nasional yg damai, aman, dan bersatu,” kata Hanif, di Bandung, Senin (5/5).

Ditegaskan, IKA-PMII juga bertekad bagi senantiasa menjadi penyangga penting Nahdlatul Ulama (NU) dalam memelihara, mengembangkan, dan mensosialisasikan ajaran-ajaran NU di bidang amaliyah ubudiyah.

“Serta pemikiran dan pemahaman Islam Aswaja al-Nahdliyah yg rahmatan lil-alamin, gerakan sosial-kemasyarakatan, dan politik kenegaraan, khususnya dalam menjaga Pancasila dan NKRI,” katanya.

Dengan begitu, kata Hanif, atas kesadaran tanggung jawab tersebut, IKA-PMII juga dituntut buat menyiapkan diri sebagai wadah kaderisasi dan pengembangan sumberdaya manusia. Agar, mempunyai integritas dan kapasitas yg memadai dalam menjalani peran dan pengabdiannya dalam organisasi NU serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Oleh karenanya, utama disadari oleh segala alumni PMII agar dengan penuh kerelaan bahu-membahu dan saling mendukung bagi mengambil bagian dalam mengurus dan membesarkan NU,” tegas Hanif.

Dia menambahkan, IKA-PMII perlu mendayagunakan semaksimal mungkin sumber daya alumni bagi mengambil peran dan berkontribusi secara strategis dalam kepemimpinan bangsa dan negara, baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Terkait ini, IKA-PMII berpegang pada konsepsi kepemimpinan yg kuat dan visioner, tanggap dan responsif terhadap dinamika sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan perkembangan global.

“Secara personal dibutuhkan figurfigur pemimpin bangsa dari kalangan alumni PMII yg tegas dan berkarakter, kharismatik dan berwibawa, serta berintegritas moral yg tinggi, yg mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yg bermartabat,” ungkap dia.

Namun, menurutnya seluruh itu tak mulai terwujud seandainya tak tercipta situasi yg kondusif untuk setiap komponen bangsa, baik melalui jalur negara, ormas dan partai politik, bagi berperan aktif dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. “Dari proses itulah mulai lahir kader-kader pemimpin bangsa yg diharapkan,” ujarnya.

Guna membangun regenerasi dan kesinambungan organisasinya, lanjut Hanif, Rakernas IKA-PMII menetapkan bagi menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) VI sebagai forum tertinggi dalam organisasi IKA-PMII, yg direncanakan berlangsung pada bulan Mei 2018. Rakernas ini juga merekomendasikan agar penyelenggaraan Munas VI dijadikan momentum utama buat mengawal ide dan gagasan kepemimpinan nasional yg dapat mewujudkan keadilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. [hhw]

Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.