Pengelola Jalan Tol Jangan Sepelekan Merawat Jalur Penyelamat

oleh -191 Dilihat

Banyumas Raya

SURABAYA, – Jalur penyelamat alias emergency safety area, telah menjadi fasilitas standar yg disediakan operator atau pengelola jalan Tol. Jalan bebas hambatan di Indonesia, seperti di Cipularang atau Jalur Tol Trans Jawa pun telah dilengkapi.

Secara fungsi, bagi meminimalisir laju kendaraan yg mengalami persoalan pada sistem pengereman atau rem blong. Mobil dapat diarahkan ke jalur tersebut, dan dapat berhenti karena dasarnya terbuat dari gravel atau pasir.

Akan tetapi, pengelola jalan Tol di Indonesia, seperti kurang memperhatikan atau merawat jalur penyelamat itu. Alhasil, secara fungsi menjadi tak maksimal, justru berpotensi mampu memperparah keadaan mobil.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), menyarankan, agar pengelola jalan Tol di Indonesia terus melakukan perawatan jalur penyelamat, agar pengguna jalan bebas hambatan yg mengalami persoalan rem, dapat berhenti dengan selamat.

“Seperti contoh yg di Cipularang, itu benar-benar tak dirawat dan kondisinya telah seperti itu,” ujar Jusri saat dihubungi , Minggu (6/1/2019).

Baca juga: Pesan Jasa Marga Bagi Pengguna Ruas Tol Trans Jawa

Jusri menjelaskan, apalagi musim hujan seperti sekarang ini, dapat membuat kumpulan batu kecil atau pasir menjadi keras. Oleh sebab itu, lakukanlah perawatan seperti dikeruk apabila permukaannya telah tak seperti keadaan normal.

Jalur Darurat atau Jalur Penyelamat di Tol Trans Jawa / Azwar Ferdian Jalur Darurat atau Jalur Penyelamat di Tol Trans Jawa

“Kalau keras seperti itu mulai membahayakan seandainya ada mobil yg masuk ke jalur itu, karena permukaannya keras. Mobil bukan malah berhenti, jadi dapat terbang,” kata Jusri.

Sebagai contoh, kata Jusri seperti yg dikerjakan di luar negeri atau negara berkembang yang lain di dunia. Perawatan jalur penyelamat dikerjakan rutin, agar tetap sesuai dengan fungsi. Dia menyarankan, hal seperti itu juga ikut diterapkan di Indonesia.

“Karena fungsinya telah jelas, buat memperlambat laju kendaraan. Kalau tumpukan pasir atau batu kecil menjadi keras, mobil tak mulai berhenti. Jadi sebaiknya lebih diperhatikan lagi, jangan dibiarkan saja,” ujar dia.

Pantauan tim redaksi Otomotif saat melakukan komparasi jalur Trans Jawa, setiap jalur penyelamat itu memang memiliki dasar dari bebatuan kecil dan pasir, bahkan dibuat seperti undakan agar dapat memperlambat laju kendaraan.

Nah, jadi sebaiknya buat operator jalan Tol di Indonesia harus lebih memperhatikan dan merawat lagi soal jalur penyelamat, agar tetap berfungsi dengan maksimal.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘div-gpt-ad-974648810682144181-4112’); });

Sumber: http://otomotif.kompas.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.