Banyumas Raya
Seoul – Pabrikan kendaraan dari Korea Selatan, sepertinya akan merasakan dampak akibat penyebaran virus corona yg mengganggu jalannya produksi dan operasi pabrik di China.
Terdapat lima produsen mobil di negara itu, seperti Hyundai, Kia Motors Corp, GM Korea Co, Renault Samsung Motors Corp, dan SsangYong Motor Co, serta beberapa perusahaan semikonduktor terkemuka, seperti Samsung Electronics Co dan SK Hynix Inc.
Mereka mengatakan, operasi dan produksi barang mungkin mulai menghadapi kesulitan seandainya situasi berubah status dari yg buruk menjadi lebih buruk.
Pembuat suku cadang mobil Jerman Leoni AG, dari Leoni Wiring Systems Korea Inc, baru-baru ini menetapkan bagi menunda operasi pembuatan kabel mereka di pabrik China hingga 9 Februari 2020. Keputusan itu mulai mempengaruhi produksi kendaraan GM Korea, Renault Samsung dan SsangYong.
Tiga pembuat mobil Korea Selatan ketika ini sedang memeriksa persediaan mereka dan mencari cara buat mengamankan bagian-bagian dari pemasok yang lain seandainya ada yg tak beres.
Dalam masalah ini, SsangYong Motor sudah menjadi produsen mobil pertama yg menjadi korban penyebaran virus corona.
Pada Jumat minggu dahulu (31/1/2020), SsangYong Motor menyampaikan mulai menghentikan operasi pabrik perakitan mobil satu-satunya di Pyeongtaek, 70 kilometer selatan Seoul, dari 4-12 Februari 2020 karena kekurangan suku cadang kabel.
Sedangkan GM Korea dan Renault Samsung mengatakan, mereka sedang memantau situasi ketika ini dengan cermat bagi meminimalkan dampak pada produksi di masa depan.
“Kami tak melihat dampak segera pada produksi kami, karena kalian bisa menerima kabel dari mitra aliansi kami, yakni Nissan Motor dan Mitsubishi. Tetapi seandainya virus selalu menyebar, mulai ada kekurangan suku cadang,” kata juru bicara Renault Samsung, seperti dikutip dari Kantor Berita Yonhap.
Hyundai dan Kia tak menerima komponen kabel dari pabrik Leoni di China, juga mengharapkan kurangnya kabel dan bagian yang lain dari pemasok Korea Selatan yg memiliki pabrik di China.
“Ini adalah persoalan pembuat mobil global yg memiliki fasilitas produksi di China. Kami mulai melihat langkah-langkah bagi mengatasi kekurangan pasokan dari China,” kata juru bicara Hyundai.
Untuk meminimalisir suku cadang yg tersedia, Hyundai sudah membatalkan pekerjaan lembur yg dijadwalkan pada akhir minggu buat memproduksi kendaraan utilitas sport Palisade di pabriknya di Ulsan, 410 kilometer tenggara Seoul.
Dampak dari virus ini bisa memberikan pukulan lebih lanjut ke Hyundai dan Kia, yg sudah berjuang dengan penurunan penjualan di pasar mobil terbesar dunia dalam tiga tahun terakhir.
Di China, penjualan mobil tetap lemah karena dampak dari ketegangan politik yg tersisa antara Seoul dan Beijing atas penyebaran sistem pertahanan rudal AS yg canggih, yg disebut THAAD, di Korea Selatan pada 2017.
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com