Logistik Rangsang Pasar Kendaraan Niaga Di 2019

oleh -193 Dilihat

Banyumas Raya

Medan, – Pasar kendaraan niaga diprediksi bakal terkerek tahun ini, meski dihantui berlangsungnya pesta politik di Indonesia. Pemicu penting pasar bakal terdongkrak, salah satunya adalah diresmikannya jalan tol Trans Jawa, Lampung, hingga Palembang.

Duljatmono, Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors ( KTB), mengatakan, dengan beroperasinya Tol Trans Jawa, otomatis bakal mempermudah aliran jalan barang ke semua pulau. Kondisi ini membuat adanya potensi kuat pertumbuhan dari sektor logistik alias angkutan barang.

“Tren (pertumbuhan) telah kelihatan di akhir 2018, tampaknya tren pertumbuhan cukup signifikan, potensinya cukup kuat (di 2019), bukan cuma di Jawa tetapi juga di Sumatera. Sumatera Selatan (jalan tol) telah jadi,” kata pria yg akrab dipanggil Momon ini di Medan, Kamis (7/2/2019).

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2018, total pasar kendaraan niaga unuk kategori pikap, tercatat 143.473 unit. Kemudian, dari segman truk ringan (light duty truck/LDT) mencapai 76.810 unit, kemudian kelas medium duty truk (MDT) alias truk menengah, tercatat 7.274 unit, terakhir heavy duty truck (HDT) alias truk berat, mencapai 29.825 unit.

Donny Saputra, Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), kepada , mengatakan, potensi ledakan terbesar bakal tiba dari segmen pikap ringan pada tahun ini. Sejumlah survei yg dikerjakan perusahaan menyatakan kalau banyak pedagang buah dari Malang, kini telah dapat segera melakukan distribusi ke Yogyakarta atau ke Solo.

“Ini betul terjadi, memang akhir tahun(2018) akan banyak pengusaha yg akan menikmati jalur tol ini,” kata Donny, di Jakarta, belum lama ini.

Baca juga: Infrastruktur dan Logistik Bantu Jualan Mitsubishi Fuso di 2018

Mitsubishi Fuso hadirkan 9 varian baru truk Fighter/Setyo Adi Mitsubishi Fuso hadirkan 9 varian baru truk Fighter

MDT

Bicara segmen truk, Duljatmono melanjutkan penjelasan, secara komposisi, pasar terbagi dalam tiga kelompok, yakni LDT, MDT, dan HDT. Dari ketiga segmen ini, porsi MDT semakin besar medio 2016-2018.

“Komposisi pasar MDT semakin besar, kalau 2016 masih di bawah 20 persen, 2017 jadi 23 persen, bergeser 2018 naik lagi jadi 26 persen, makannya kami mau fokus di segmen ini lewat Fuso Fighter,” kata Momon.

Tapi, saat ditanya berapa potensi penjualan Fighter yg bersaing di segmen MDT, Momon masih belum mau berbicara banyak. Hanya, mengakui kalau potensi pasar Fighter cukup baik, salah satunya di Pulau Sumatera, di mana mencakup setengah lebih dari total penjualan Fuso di Indonesia.

“Kalau berapa jualannya, kami masih belum dapat cerita, karena ada proses karoseri dulu, ini butuh waktu beberapa sampai tiga bulan. Mungkin Mei atau Juli nanti kalian baru dapat cerita berapa penjualannya,” ucap Momon.

Sumber: http://otomotif.kompas.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.