Biaya Riset Hambat Pengembangan Mobil Swakemudi

oleh -163 Dilihat

Banyumas Raya

Jakarta – Mobil otonom atau swakemudi membutuhkan waktu hingga lima tahun ke depan agar benar-benar diterima konsumen.

Saat ini pengembangan swakemudi terhambat mahalnya biaya riset serta tingkat kerumitan teknologi yg harus terus dikembangkan oleh produsen otomotif, kata Thomas Sedran, Kepala Kendaraan Komersial Volkswagen.

Swakemudi membutuhkan infrastruktur berteknologi tinggi, sistem radar sangat mahal, serta kerja sama bisnis antara perusahaan teknologi yg melibatkan cloud computing dan pemetaan wilayah, kata Sedran.

“Butuh lima tahun lagi bagi mengembangkan teknologi bagi mencapai tingkat otonomi yg lebih tinggi. Bisakah Anda melihat bisnis dengan biaya setinggi itu dalam periode ini? Itu terlalu mahal,” kata Sedran, seperti dilansir Reuters.

Dia mengungkap, biaya buat sensor, prosesor dan perangkat lunak pada kendaraan swakemudi dapat mencapai US$56.460 atau sekitar Rp809 juta.

“Kami ingin biaya teknologi sensor turun menjadi sekitar 6.000 hingga 7.000 euro (sekitar Rp97 juta hingga Rp113 juta). Ini membutuhkan lompatan kuantum, misalnya terkait inovasi teknologi Lidar,” ucap Sedran.

Saat ini, dia mengaku tengah berupaya mengevaluasi strategi swakemudi Volkswagen di bidang kendaraan komersial, meliputi layanan pengiriman jarak jauh yg memakai kendaraan van tanpa tanpa pengemudi.

Kendaraan itu mulai berjalan seusai koordinat yg ditetapkan pada peta digital, melintasi rute-rute yg sudah ditetapkan.

Di sisi lain, industri otomotif dan perusahaan teknologi Google dan Uber, menghabiskan dana besar bagi menciptakan kendaraan tanpa sopir. Di masa depan, strategi ini dinilai mampu menurunkan biaya layanan perjalanan dan pengiriman barang.

“Kompleksitas persoalan ini seperti misi ke Mars,” kata Sedran.

Sebelumnya, Volkswagen dan Ford sedang menggelar pembicaraan bagi berkolaborasi menciptakan kendaraan swakemudi. Namun, keduanya belum menemukan titik temu terkait nilai investasi dan hal-hal yg mulai dikembangkan di masa mendatang.
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.