Waspada Penyakit Kritis Menyerang Tiba – Tiba

oleh -85 Dilihat

Banyumas Raya

Jakarta -Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 Kementerian Kesehatan, prevalensi berbagai PTM (Penyakit Tidak Menular) seperti kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, dan hipertensi mengalami kenaikan.

Hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi 34,1persen, prevalensi stroke naik dari 7persen menjadi 10,9 persen, penyakit ginjal kronis naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen dan prevalensi kanker naik dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen.

PTM juga berpotensi menyebabkan kesulitan keuangan.World Health Organization (WHO) mengungkapkan, Penyakit PTM diperkirakan menjadi penyebab 73 persen kematian di Indonesia.

Penelitian “ASEAN Cost in Oncology” (ACTION) mengungkapkan bahwa dari 9.513 pasien pengidap kanker yg diteliti lebih lanjut, hampir 50 persen mengalami kebangkrutan, dan 29 persen meninggal dunia. Penelitian ini dikerjakan dari 2014 sampai 2015.

Untuk melindungi pasien dan keluarganya dari dampak keuangan akibat penyakit kritis, setiap orang harus mempersiapkan satu agar kehidupan ekonomi rumah tangga tak datang – datang mengalami kebangkrutan.

“Berjuang melawan penyakit kritis sangat menguras emosi serta fisik pasien dan keluarganya dan mampu mengganggu perencanaan keuangan. Melalui PRUCriticaI Benefit 88, Prudential berharap mampu memberikan ketenangan pikiran pada nasabah dan keluarganya. Nasabah bisa memanfaatkan uang perlindungannya bagi menolong biaya pengobatan rumah sakit, dan juga biaya hidup,” kata Jens Reisch, Presiden Direktur Prudential Indonesia, Jakarta, Selasa, (15/01/2019).

Ini mampu menjadi solusi untuk masyarakat Indonesia dalam mengantisipasi dan mengelola dampak keuangan yg ditimbulkan oleh penyakit kritis.

“Kesibukan dan tuntutan pekerjaan yaitu tantangan dalam menerapkan pola hidup sehat. Kebiasaan seperti merokok, tak olahraga rutin, kurang makan buah dan sayur serta kebiasaan makan tak teratur adalah faktor-faktor risiko penting penyebab PTM,” kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, FIHA, FICA.

Saat ini, usia muda bahkan tak menjamin seseorang terbebas dari ancaman penyakit kritis.

Masyarakat harus akan menaruh perhatian karena dampak dari penyakit kritis bukan saja kematian dan kecacatan, namun beban keuangan berupa biaya rumah sakit, dan biaya hidup. (tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.