Banyumas Raya
Jakarta – Meningkatnya penderita penyakit jantung di Indonesia, tak lepas dari perubahan gaya hidup masyarakat.
Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD, KKV, FACC, FESC Dokter Spesialis Kardiovaskular dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC), mengatakan, kemajuan teknologi yg membuat segala serba mudah, membuat kami kurang dalam bergerak, kurang olah raga, stress, belum lagi kebiasaan merokok dan minuman alkohol.
“Gaya hidup seperti ini yg pada akhirnya memunculkan degenerative, salah satunya penyakit jantung. Di RS MMC, dari keseluruhan pasien penyakit jantung, sebagian besar adalah pasien yg menderita penyakit jantung dikarenakan gaya hidup, bukan karena genetic,” kata Idrus Alwi, Jakarta, Kamis, (10/10/2019).
Data World Heart Federation (WHF) menyebutkan bahwa penyakit jantung sebagai pembunuh nomor sesuatu di dunia dengan membunuh lebih dari 17 juta jiwa setiap tahunnya, yg diperkirakan mulai meningkat menjadi 23,3 juta jiwa di tahun 2030.
“Hal tersebut sejalan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yg menyebutkan bahwa 31 persen dari segala kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung koroner,” tambahnya.
Di Indonesia, merujuk data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya 15 dari 1000 orang atau sekitar 2,8 juta individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
Mengutip Sample Registration System (SRS) 2014, penyakit jantung menduduki peringkat kedua tertinggi setelah stroke bagi tingkat kematian terbanyak di Indonesia.
Penderita penyakit jantung yg berasal dari berbagai kelas lapisan masyarakat ini, mendapat perhatian dari RS Metropolitan Medical Centre, dengan selalu meningkatkan fasilitas dan layanan buat pasien penyakit Jatung.
Di Rumah Sakit yg telah 32 Tahun beroperasi di Indonesia ini, berbagi peralatan dengan teknologi terbaru bagi penanganan penyakit jantung telah tersedia.
Saat ini, RS MMC sudah memiliki Cardio Cerebro Vascular Centre (CCVC) atau Pusat Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah. (tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com