Pemerintah Jamin Ketersediaan Obat Untuk HIV/AIDS

oleh -104 Dilihat

Banyumas Raya

Jakarta – Pemerintah menjamin ketersediaan obat bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Engko Sosialine Magdalene, Apt, M.Bio Med menyampaikan pemerintah menjamin ketersediaan obat antiretroviral (Arv) untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

“Pemerintah tetap berupaya bagi menjaga ketersediaan Arv sehingga keberlangsungan penggunaan Arv itu tak terputus,” kata Dirjen Engko di gedung Kemenkes,baru – baru ini.

Jumlah penderita HIV/AIDS perOktober 2018 sebanyak 305 ribu pasien, 107 ribu di antaranya sedang minum obat.

Pemerintah menjamin ketersediaan obat Arv, bahkan ketersediaan itu sudah diperhitungkan hingga pertumbuhan pasien perbulannya sekitar 1-3 persen.

Dirjen Engko mengatakan, Kemenkes mempunyai sistem bagi memantau ketersediaan Arv di segala provinsi. Berdasarkan hasil monitoring itu, per Januari 2019 tak ada kekosongan Arv di daerah.

Penjaminan ketersediaan Arv muncul karena adanya kekhawatiran dari ODHA terkait ketersediaan obat tersebut. Kekhawatiran itu diduga adanya kekurangan obat Arv macam Fixed Dose Combination.

“Ini (kekhawatiran) mungkin bermula dari ada salah sesuatu obat. Jadi obat Arv ada beberapa, kurang lebih dari 10 item ada yg macam lepasan artinya perkhasiatnya, ada yg kombinasi yg kami sebut fixed dose combination,” katanya.

Dirjen Engko menekankan Kemenkes telah melakukan upaya-upaya menjaga ketersediaan Arv. Pada Desember 2018, Kemenkes telah mendapatkan donasi hibah dari Global Fund sebanyak 222 ribu botol Arv macam fixed dose combination yg setiap botolnya berisi 30 tablet.

“222 ribu botol ini telah cukup memenuhi kebutuhan 5 sampai 6 bulan ke depan,” ucap Dirjen Engko.

Kemudian buat selanjutnya Kemenkes telah menyiapkan stok Arv sebanyak 564 ribu botol hingga akhir 2019. Jadi setiap tahun pemerintah menyediakan dan mengalokasikan anggaran buat membeli atau menyediakan Arv.

Pada prinsipnya, Kemenkes tetap menjaga ketersediaan obat Arv, sehingga ODHA tak mulai putus obat.

“Para penderita jangan panik, jangan khawatir karena ketersediaan obat Arv tetap dijaga oleh pemerintah,” tegas Dirjen Engko.(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.