Orang Ketiga Sebuah Hubungan, Tidak Akan Bahagia

oleh -85 Dilihat

Banyumas Raya

Jakarta – Persoalan orang ketiga di dalam sebuah hubungan dan rumang tangga ketika ini semakin menarik perhatian.

Anggapan orang ketiga terus negatif memang sangat erat di mata masyarakat. Perebut laki orang atau (pelakor), kini semakin kelihatan dan dibahas di masyarakat.

“Singkat kata, masalah orang ketiga tak mulai ada habisnya. Menjadi orang ketiga, terus negatif. Tidak ada kisah bahagia yg dapat disematkan pada masalah hadirnya orang ketiga. Siapa pun yg terlibat, baik istri, suami, atau si-orang-ketiga, sejatinya tak bahagia,” papar Psikolog Tika Bisono, M.Psi, seperti yg dikutip dari siaran pers, Jakarta, Senin, (14/01/2019).

Menurutnya, seandainya ada orang ketiga atau pelakor yg mengaku bahagia karena menjalankan hal tersebut, hal itu adalah sangat tak benar.

“Bohong kalau ada pelakor atau orang ketiga mengaku bahagia,” papar psikolog lulusan UI itu.

Karena sifatnya yg negatif, maka ke mana pun ujungnya, mulai membekaskan luka. Ada yg keukeuh mempertahankan status sebagai orang ketiga, apa pun risikonya. Wanita tipe ini, biasanya menganggap bahwa menjadi orang ketiga adalah kodrat yg harus dijalani. (tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.