Kemenkes Dorong Pembangunan SDM Era 4.0

oleh -95 Dilihat

Banyumas Raya

Jakarta – Kementerian Kesehatan RI melakukan berbagai upaya bagi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Hasilnya sudah terjadi perbaikan baik sumber daya manusia (SDM) maupun fasilitas kesehatan dengan harapan dapat bersaing di era digital 4.0.

Perbaikan itu dikerjakan pada tataran SDM, pemerataan fasilitas kesehatan, pemerataan tenaga kesehatan, dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal itu diwujudkan dalam Program Indonesia Sehat.

Menkes RI Nila Moeloek menyampaikan pemerintah mendorong pembangunan kesehatan melalui Program Indonesia Sehat. Program Indonesia Sehat terdapat 3 komponen yakni Mewujudkan Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan Jaminan Kesehatan Nasional.

“Program tersebut dilaksanakan dengan Pendekatan Keluarga sehingga keluarga sehat mampu terwujud,” kata Menkes Nila Moeloek pada diskusi media di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, baru – baru ini.

Terkait perbaikan SDM, Menkes Nila menyampaikan Program Indonesia Sehat sudah memamerkan perbaikan seperti pada kesehatan ibu dan anak.

Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan dari 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 (SDKI,1990) menjadi 305 per 100.000 per kelahiran hidup (SUPAS, 2015).

Data pelaporan rutin dari provinsi juga memperlihatkan penurunan jumlah kematian Ibu dan bayi. Menkes Nila mengaku adanya penurunan AKI dan AKB terjadi karena dua faktor, yakni hampir semua Puskesmas merupakan 9456 sudah melaksanakan kelas ibu hamil, 96,1 persen Ibu hamil pernah mendapatkan pelayanan antenatal sekali selama kehamilannya.

Sekitar 86 persen Ibu hamil periksa sekali sewaktu trimester I, dan 74,1 persen ibu hamil periksa sesuai standar, serta persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan sudah mencapai 86 persen.

Menkes Nila menjelaskan, ketika ini status gizi masyarakat mengalami perbaikan. Berdasarkan Riskesdas, persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) di tahun 2013 sebesar 24,2 persen dan pada tahun 2018 mengalami penurunan merupakan sebesar 17,3 persen.

Persentase Balita stunting di tahun 2013 sebesar 37,2 persen dan menurun menjadi 30,8 persen di tahun 2018.

Upaya pencegahan dan penanggulangan persoalan gizi terutama stunting telah mengalami peningkatan. Sedangkan buat Balita wasting (kurus dan sangat kurus) di tahun 2013 sebesar 12,1 persen dan turun menjadi 10,2 persen pada tahun 2018.(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.