Banyumas Raya
Jakarta – Ternyata cuma sedikit anak autisme mampu hidup mandiri hingga usia dewasa.
Hal tersebut diungkapkan Nuryanti Yamin, Ortopedagog dan Co-Founder Drisana Center. Dia mengatakan, meski gejala ASD (autism spectrum disorder) mampu ditemui pada masa kanak-kanak, cuma sebagian kecil anak dengan autisme yg mampu hidup mandiri hingga dewasa.
Mayoritas anak dengan autisme memiliki kesulitan komunikasi dan bahasa tingkat parah, sehingga membutuhkan dukungan dan perawatan seumur hidup.
“Beberapa indikator pada anak dengan autisme adalah ekspresi wajah datar, tak memakai bahasa tubuh, jarang memulai komunikasi, tak meniru aksi atau suara, bicara sedikit atau tak sama sekali, membeo kata, intonasi bicara aneh, tampak tak mengerti kata, serta mengerti dan memakai kata secara terbatas,” kata Nuryanti, Jakarta, Rabu, (21/11/2019).
Lebih lanjut Nuryanti menjelaskan, karena itu, intervensi sejak dini sangat utama dikerjakan buat mendorong perkembangan anak dengan autisme.
“Salah sesuatu cara yg terbukti efektif dalam mengembangkan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak dengan autisme adalah melalui kegiatan seni,” tambahnya.(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com