Ganti Panggilan ‘suster’ Dengan ‘perawat’

oleh -136 Dilihat

Banyumas Raya

Hingga ketika ini, masih ada orang-orang yg memanggil perawat rumah sakit dengan ‘suster.’ Padahal, nama itu telah ketinggalan zaman.

BERITA TERKAIT
  • Menteri Rini letakkan batu pertama proyek RS Pertamina Tarakan Rp 180 miliar
  • RS Pelni resmikan layanan eksekutif buat pasien BPJS
  • Pasien RSMH Palembang mengaku mampu perlakuan tidak menyenangkan dari dokter

Janet Davies, kepala eksekutif Royal College of Nursing (RCN) Inggris mengatakan, harus dipertimbangkan kembali mencari panggilan lainnya.

Ada dua alasan yang lain harus menghindari penggunaan ‘suster’. Suster identik dengan status macam kelamin perempuan. Pandangan publik mulai mengarah, pekerjaan tersebut cuma buat wanita. Padahal, ‘suster’ yg bekerja di rumah sakit maupun klinik ada juga yg berjenis kelamin laki-laki.

Oleh karena itu, Janet menyarankan istilah “suster” harus dihapus, dulu diganti dengan jabatan pekerjaan yg netral bagi semua macam jender, yakni “perawat.” Penggantian penyebutan ini sebagai upaya mendorong lebih banyak pria menggeluti dunia keperawatan.

“Penggunaan istilah gender dalam keperawatan harus dipertimbangkan kembali. Banyak sekali bahasa keperawatan umumnya sangat perempuan, misalnya ‘suster’. Ini perdebatan soal bahasa,” kata Janet pada kongres tahunan serikat di Belfast, dikutip dari Telegraph, Rabu (16/5/2018).

Hanya sesuatu dari sepuluh perawat di Inggris adalah pria. Situasi ini nyaris tak berubah dalam dua dekade terakhir. Skotlandia sudah berhenti memakai kata suster sebagai jabatan pekerjaan.

Cocok bagi pria dan wanita

Ada kebutuhan perawat pria dan wanita sehingga pekerjaan itu cocok buat kedua macam kelamin. Bagi para orangtua, mendorong anak laki-laki bagi berdandan sebagai perawat tak masalah. Hal ini membuktikan, pekerjaan itu tak dianggap sebagai pekerjaan bagi anak perempuan inginkan.

“Tentu saja, seragam keperawatan buat pria tersedia. Ini utama mengenalkan profesi perawat kepada anak laki-laki, pekerjaan itu bukan cuma buat anak perempuan saja,” Jnet menambahkan.

Pada Kongres RCN di Belfast kemarin, 14 Mei 2018, para perawat memperdebatkan, apakah pria yg direkrut khusus mampu menolong mengisi kekosongan staf perawat di NHS, yg mana ada sekitar 38.000 jabatan yg masih kosong.

Namun, hasil kongres menolak rencana buat menargetkan pria mengisi jabatan staf perawat yg kosong. Hasil akhirnya, setiap perekrutan harus terbuka buat kedua macam kelamin.

Sumber: Liputan6.com [ita]

Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.