Banyumas Raya
Jakarta – Meskipun gangguan ginjal tak terus mampu dicegah, dua langkah berikut bisa diterapkan bagi menekan kemungkinan terjadinya gangguan ginjal pada anak.
Menurut dr. Eka Laksmi Hidayti, Sp.A(K), Dokter spesialis anak RSCM, ada dua upaya pencegahan mampu dikerjakan dengan salah salah satunya adalah menangani penyakit yg mendasar.
“Jika anak memiliki keadaan kesehatan jangka panjang yg menjadi penyebab gangguan ginjal, seperti diabetes dan hipertensi, maka orang tua harus memastikan keadaan kesehatan tersebut terkontrol, baik dengan menjalani gaya hidup sehat maupun konsumsi obat-obatan teratur,” papar Eka ketika ditemui di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Selasa, (13/11/2018).
Kemudian menghindari merokok. Merokok meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke, yg dikaitkan dengan risiko gangguan ginjal yg lebih tinggi.
Selanjutnya, diet sehat. Mengonsumsi gizi seimbang dan konsumsi air putih secukupnya setiap hari bisa menurunkan risiko gangguan ginjal dengan mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol dalam tubuh.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
“Melakukan aktivitas fisik secara rutin. Aktivitas fisik mampu menjaga tekanan darah tetap stabil dan menurunkan risiko gangguan ginjal,” tambahnya.
Anak dengan gangguan ginjal membutuhkan biaya pengobatan yg besar, terancam mengalami tumbuh kembang yg terhambat, berkendala dengan proses belajar di sekolah yg berakibat pada menurunnya prestasi, merasa rendah diri, dan yg paling membahayakan adalah risiko kematian dini.
“Karena itu, sangat utama untuk para orang tua dan masyarakat luas bagi mengenali faktor risiko dan gejala gangguan ginjal pada anak. Respon orang tua dan masyarakat terhadap gangguan ginjal mulai sangat memengaruhi keberlangsungan hidup anak,” paparnya.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mulai bahaya gangguan ginjal pada anak, Kementerian Kesehatan RI mengadakan serangkaian kegiatan promotif dan preventif meliputi sosialisasi dan diseminasi keterangan tentang gangguan ginjal pada anak, serta pencanangan Gerakan Ayo Minum Air (AMIR).
“Kementerian Kesehatan RI memberikan himbauan kepada semua pihak termasuk media, swasta dan masyarakat bagi bisa berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian gangguan ginjal pada anak. Kementerian Kesehatan juga mendorong Kementerian dan lintas sektor terkait lainnya bagi meningkatkan kerja sama dalam mengatasi persoalan kesehatan sehingga seluruh kebijakan yg ada berpihak pada kesehatan,” kata dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes DirekturPencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM).(tka)
Sumber: http://gayahidup.inilah.com
BanyumasRaya.com