Banyumas Raya
BANDUNG, – Calon Presiden Joko Widodo mengajak kaum intelektual Tanah Air bagi memerangi kabar bohong alias hoaks dan fitnah yg belakangan marak terjadi.
“Sebagai kaum intelektual, kalian ini harus berani menyuarakan, yg benar bilang benar, yang salah katakan salah,” ujar Jokowi di depan 6.000-an pendukung yg memadati pelataran Monumen Perjuangan, Bandung, Minggu (10/3/2019).
Jokowi menegaskan, kaum intelektual di Indonesia sangat perlu memerangi hoaks dan sejenisnya.
Sebab, kabar hoaks ketika ini tak cuma berseliweran di media sosial, tapi juga telah akan disebarkan dari rumah ke rumah ( door to door). Kabar fitnah itu tentunya menyesatkan masyarakat.
“Yang namanya hoaks sekarang, bukan cuma lewat media sosial saja. Tapi juga door to door. Maka harus kalian perangi, lawan, jangan diam,” ujar Jokowi.
Baca juga: TKN: Sudah Keterlaluan Kampanye Hitam yg Diskreditkan Jokowi-Maruf
Ia mencontohkan beberapa isu hoaks yg belakangan menghantui masyarakat dari rumah ke rumah. Pertama, isu apabila Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang Pilpres 2019, maka suara azan mulai dilarang.
Isu kedua, seandainya Jokowi-Ma’ruf menang, mata pelajaran agama bakal dihapuskan dari kurikulim pendidikan.
“Logikanya tak masuk. Tapi ini perlu ya diketahui, 9 juta lebih masyarakat kami ini yakin mulai itu. Kalau kalian bersama tidak melawan, dapat menjadi 15 juta, 20 juta, 25 juta,” ujar Jokowi.
Sontak para pendukung Jokowi berteriak “lawan, lawan, lawan”.
Baca juga: Jokowi : Saya Juga Enggak Ingin Dipuja-puji, Kalau Saya Salah Tinggal Bilang Saja…
Jokowi kemudian menimpali dengan setengah berteriak, “Jawabannya, lawan! Jangan diam sebagai intelektual. Karena ada proses demokrasi yg tak betul”.
Sumber: http://nasional.kompas.com
BanyumasRaya.com