Banyumas Raya
JAKARTA, – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, posisi Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina tak mulai berubah meski Israel melarang Warga Negara Indonesia (WNI) masuk ke negaranya.
“Indonesia mulai selalu bersama bangsa Palestina di dalam perjuangan mereka mendapatkan kemerdekaan dan hak-hak mereka,” ujar Menlu Retno di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (1/6/2018).
“Jadi, keberpihakan politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina telah sangat jelas ya,” lanjut dia.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menambahkan, Indonesia tak melihat larangan WNI masuk ke wilayah Israel sebagai satu yg luar biasa. Bagi Indonesia, setiap negara memiliki hak dan wewenang buat menerima atau menolak visa warga negara asing.
Hanya saja, Indonesia tetap menyesalkan mengapa Israel menolak visa WNI yg ingin masuk ke wilayah tersebut.
“Menjadi hak setiap negara ya bagi menerima atau menolak visa dari negara warga negara manapun. Jadi dengan sasngat menyesal, itu adalah kebijakan dari pemerinta Israel,” lanjut Yasonna.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Israel melarang turis Indonesia masuk ke Israel per 9 Juni 2018. Kebijakan itu disebut-sebut diterbitkan sebagai bentuk balasan atas pelarangan turis Israel masuk ke Indonesia.
Pemerintah Israel menyebut, turis Indonesia masih dapat masuk ke Israel hingga tanggal 9 Juni. Namun, setelah tanggal 9 Juni, turis Indonesia yg ingin masuk secara individu maupun kelompok tidak mulai dapat masuk Israel.
Diketahui, Indonesia dan Israel sampai ketika ini tidak memiliki hubungan diplomatik. Namun, buat urusan wisata khususnya wisata religi di Israel, turis Indonesia memiliki visa khusus.
Seperti diketahui, setiap tahun umat Muslim dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia, mengunjungi Masjid Al-Aqsa dengan visa khusus. Selain itu, umat Kristen Indonesia juga melakukan ziarah ke Yerusalem.
Sumber: http://nasional.kompas.com
BanyumasRaya.com