Golkar Yakin Elektabilitas Jokowi Capai 60 Persen Jika “Head To Head” Dengan Prabowo

oleh -1187 Dilihat

Banyumas Raya

JAKARTA, – Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily memperkirakan, elektabilitas Presiden Joko Widodo mampu mencapai 60 persen bila cuma dihadapkan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Ace menanggapi hasi survei Litbang yg memperlihatkan elektabilitas Jokowi sebesar 55,9 persen, sedangkan Prabowo 14,1 persen.

Ace menilai, ketika ini elektabilitas Jokowi cuma sebesar 55,9 persen karena masih dihadapkan dengan calon presiden (capres) selain Prabowo.

Dalam survei tersebut, Jokowi dihadapkan pula dengan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yg elektabilitasnya 1,8 persen.

“Sebetulnya elektabilitas Pak Jokowi ini dapat jadi mencapai 60 persen seandainya head to head dengan Pak Prabowo. Dalam simulasi banyaknya kandidat capres, elektabilitas telah mencapai 55,9 persen,” kata Ace melalui pesan singkat, Senin (23/4/2018).

(Baca juga : Survei : Jokowi 55,9 Persen, Prabowo 14,1 Persen)

Ia menambahkan, Golkar mulai selalu bekerja memelihara tren peningkatan elektabilitas Jokowi hingga menjelang hari pencoblosan.

Menurut Ace, elektabilitas Jokowi mulai semakin tinggi seandainya berbagai proyek infrastruktur selesai dibangun.

Selain itu, elektabilitas Jokowi juga mulai meningkat bila program yg menyentuh kebutuhan rakyat seperti Progran Keluarga Harapan, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat diperbanyak.

Ia mengatakan, pemilihan calon wakil presiden juga mulai menentukan peningkatan elektabilitas Jokowi.

(Baca juga : Survei : Kepuasan Pemerintahan Jokowi Meningkat Jadi 72,2 Persen)

Jika elektabilitas Jokowi semakin meningkat, Ace optimistis, mantan Gubernur DKI itu mulai terpilih bagi kedua kalinya sebagai Presiden.

“Sebab kompetitor Pak Jokowi belum ada yg kelihatan kuat. Pak Prabowo malah mengalami penurunan elektabilitas. Kandidat yang lain pun tidak ada yg kelihatan kuat,” lanjut Ace.

Survei Litbang memamerkan elektabilitas Jokowi mengalami kenaikan. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto yg menjadi penantang terkuat petahana justru mengalami penurunan.

Dikutip dari , responden yg memilih Jokowi apabila pilpres digelar ketika ini mencapai 55,9 persen.

(Baca juga : Fadli Zon Tetap Yakin Prabowo Jadi Presiden meskipun Elektabilitas Turun)

Angka itu meningkat dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.

Sementara itu, potensi keterpilihan Prabowo Subianto 14,1 persen, turun dari hasil survei enam bulan dahulu yg merekam angka 18,2 persen.

Survei ini dikerjakan pada 21 Maret-1 April 2018 sebelum Prabowo menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden di Rakornas Partai Gerindra, 11 April lalu.

Naiknya elektabilitas Jokowi dan turunnya potensi keterpilihan tokoh-tokoh penantangnya mampu dijelaskan dari beberapa sisi.

Pertama, naiknya kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Kedua, masih kaburnya kepastian calon penantangnya buat maju dalam Pemilu 2019.

TV Romahurmuziy menyampaikan Gerindra menawarkan opsi Prabowo Subianto bagi mampu jadi cawapres Joko Widodo.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘div-gpt-ad-974648810682144181-4112’); });

Sumber: http://nasional.kompas.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.