Ingkar Janji Mark Zuckerberg Kepada WhatsApp, Instagram, Dan Messenger

oleh -431 Dilihat

Banyumas Raya

– Mark Zuckerberg mengingkari janjinya. Sang bos besar Facebook itu baru-baru ini dilaporkan mulai membangun sebuah ekosistem jejaring raksasa dengan menyatukan seluruh aplikasi yg berada di bawah naungan Facebook.Inc.

Aplikasi tersebut tidak yang lain adalah WhatsApp, Instagram, dan Messenger yg sangat populer digunakan di segala dunia. Penggabungan ketiga aplikasi ini diklaim mulai mempermudah semua pengguna aplikasi Facebook.Inc dalam mengirim pesan instan lintas platform.

Sumber yg diklaim terlibat dalam perombakan ini menyampaikan ada ribuan pegawai Facebook yg coba mengonfigurasi ulang bagaimana fungsi dasar WhatsApp, Instagram, dan Messenger.

Dalam laporan New York Times, disebutkan bahwa WhatsApp, Instagram, dan Messenger tetap mulai berdiri sebagai aplikasi mandiri.

Hanya secara infrastrutur back-end mulai disatukan. Zuckerberg juga meminta bahwa seluruh aplikasi dilengkapi dengan sistem enkripsi end-to-end seperti yg selama ini berlaku di WhatsApp.

Baca juga: WhatsApp, Instagram, dan Messenger Akan Disatukan

Dengan sistem ini, seluruh percakapan yg dikirim pengguna, disebut mulai lebih aman dan tak dapat diintip orang yang lain kecuali si penerima dan pengirim saja.

“Setelah perubahan ini berjalan, pengguna Facebook Messenger mampu mengirim pesan enkripsi ke seseorang yg cuma memiliki akun WhatsApp saja, misalnya. Saat ini hal itu tak memungkinkan karena ketiga aplikasi terpisah,” tulis laporan tersebut.

Perubahan besar ini diperkirakan mulai rampung pada akhir 2019 atau awal 2020, dan menjadi pekerjaan rumah yg panjang buat para teknisi Facebook.

Ingkar Janji Zuckerberg

Penggabungan tiga aplikasi naungan Facebook ini semakin menguatkan cengkraman kepemimpinan Zuckerberg terhadap ekosistem jejaring sosialnya. Apalagi setelah pelopor WhatsApp dan Instagram, bergiliran hengkang dari Facebook.

Rumor menyampaikan kepergian meraka dari kerajaan Facebook karena dominasi kepemimpinan Zukcerberg, yg kerap merecoki independensi aplikasi. Para pelopor WhatsApp dan Instagram tetap menginginkan aplikasi mereka berjalan dengan infrastruktur mesin yg terpisah dari Facebook.

Mereka juga disebut kurang sepaham tentang model bisnis yg dijalankan Zuckerberg. Hal ini diakui segera oleh Brian Acton, pelopor WhatsApp, setahun setelah ia resmi keluar dari Facebook.

“Menargetkan iklan adalah hal yg tak aku sukai,” saya Acton dua waktu lalu.

Jika diingat, ketika mengakuisisi WhatsApp dan Instagram bertahun-tahun lalu, Zuckerberg berjanji buat membiarkan aplikasi-aplikasi tersebut berdiri secara mandiri.

“WhatsApp dan Messenger tumbuh secara mandiri karena mereka memiliki fungsi penggunaan yg berbeda,” tegas Zuckerberg ketika memaparkan laporan keuangan Facebook kuartal pertama 2014, seperti dikutip dari The Verge.

Baca juga: Mark Zuckerberg Ingin WhatsApp seperti Facebook

Pernyataan serupa juga sempat dilontarkan Zuckerberg ketika mengumumkan akuisisi Instagram tahun 2012.

“Kita harus ingat buat selalu menjaga dan membangun kekuatan Instagram dan fitur-fiturnya dari pada cuma coba buat mengintegrasi semuanya ke Facebook,” ujas Zuckerberg kala itu, dirangkum Tekno dari Mashable, Senin (28/1/2019).

Tetapi sejak pengguna Instagram membludak, Facebook dua kali coba mengintegrasikan fitur di Instgram dan Facebook.

Misalnya fitur berbagi postingan di Faceboook dan Instagram, di mana setiap unggahan pengguna di Instagram mulai muncul di linimasa Facebook.

Dilansir dari Tech Crunch, fitur lintas platform itu membuat ketegangan antara pelopor Instagram, Kevin Systrom dan Zuckerberg, di mana Kevin tak suka dengan ide tersebut.

Karena kondisi yg semakin memanas di internal Facebook dan Instagram, akhirnya Mark menetapkan buat menarik seluruh tautan Instagram dari Facebook.

Potensi Monopoli

Menilik skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook dua waktu lalu, jelas kabar ini menyisakan pertanyaan tentang bagaimana keamanan dan regulasi yg mulai diberlakukan kedepannya.

Penggabungan tiga aplikasi ini seakan menguatkan tudingan monopoli media sosial yg dialamatkan Facebook dua waktu lalu.

Sebelum rencana ini terkuak, sebuah grup advokasi mengedarkan petisi yg meminta Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) bagi mendesak Facebook agar memecah anak-anak perusahaannya.

Baca juga: Facebook Didesak Pisahkan WhatsApp, Instagram, dan Messenger

Tuntutan ini disuarakan karena ada dugaan upaya monopoli media sosial yg dikerjakan Facebook.

“Inilah saatnya FTC dan regulator yang lain serta pembuat kebijakan buat melakukan konfrontasi terhadap kekuasaan Facebook dan monopoli platform online-nya,” jelas Co-Founder dan Direktur Eksekutif Demand Progress, David Segal yg ikut mendukung petisi ini.

Jika kabar konsolidasi aplikasi ini akan berjalan, efeknya dapat memengaruhi miliaran pengguna yg masing-masing dimiliki WhatsApp, Instagram, dan Messenger.

Pada kuartal IV-2017 lalu, Zuckerberg sesumbar bahwa WhatsApp sudah memiliki 1,5 miliar pengguna di segala dunia. Sementara Instagram tembus hingga 1 miliar pengguna pada pertengahan 2018 lalu.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display(‘div-gpt-ad-974648810682144181-4112’); });

Sumber: http://tekno.kompas.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.