DPR Minta Perwakilan Facebook Asia Tenggara Hadir

oleh -904 Dilihat

Banyumas Raya

Pertemuan komisi I Dewan Perwakilan Rakyat RI dengan perwakilan Facebook Indonesia ditunda hingga minggu depan. Diketahui, penundaan rapat itu disebabkan wakil rakyat ingin agar Facebook menghadirkan perwakilannya tak cuma dari Indonesia saja, melainkan juga dari Asia Tenggara.

BERITA TERKAIT
  • Ketika Mark Zuckerberg disidang parlemen AS
  • Mark Zuckerberg pastikan Facebook tetap gratis!
  • Perwakilan Facebook Indonesia batal bertemu Dewan Perwakilan Rakyat hari ini

“Ditunda minggu depan, karena kita ingin perwakilan Facebook Asia Tenggara juga hadir,” jelas anggota komisi I Dewan Perwakilan Rakyat RI, Meutya Hafid, melalui pesan singkat dikutip dari Liputan6.com, Rabu (11/4).

Pemanggilan itu, disebabkan bocornya 1 juta data pengguna Facebook di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun sudah melakukan tindakan terhadap perkara Facebook. Melalui Ditjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA), Facebook sudah dikenakan sanksi Surat Peringatan Tertulis Kedua (SP II).

Sebagai informasi, Kemkominfo sebelumnya sudah memberikan SP 1 pada tanggal 5 April 2018 yg isinya meminta agar menjamin perlindungan data pribadi, memberikan hasil rencana audit aplikasi dan fitur yg dikembangkan oleh mitra dan menutup aplikasi atau fitur kuis personality test yg berhubungan dengan Kasus Cambrigde Anaytica.

Pemerintah sudah menerima 2 surat jawaban resmi dari Facebook atas 3 surat yg sudah dikirimkan. Namun kementerian yg dipimpin Rudiantara itu menilai penjelasan dari pihak Facebook masih kurang memadai dan belum meyertakan data yg diminta oleh Pemerintah Indonesia, sehingga langkah dan tahapan pematuhan terhadap legislasi dan regulasi dikerjakan dalam melindungan hak-hak masyarakat.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan siaran pers Facebook, Rabu (4/4), mereka mengakui bahwa terdapat 87 juta data yg dimungkinkan disalahgunakan oleh CA. Dari 87 juta data yg kebobolan, sebagian besar adalah pengguna Facebook dari Amerika Serikat atau sekitar 81,6 persen data disalahgunakan.

Selain Amerika Serikat, ada dua negara termasuk Indonesia. Indonesia masuk urutan ketiga data yg disalahgunakan. Sekitar 1,3 persen dari 87 juta. Di atas Indonesia, ada Filipina yg kemungkinan besar penyalahgunaan data pengguna dari negeri itu sekitar 1,4 persen. Selain ketiga negara itu di antaranya Inggris, Mexico, Kanada, India, Brazil, Vietnam, dan Australia. [idc]

Sumber: http://www.merdeka.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.