Pemerintah China Tuntut Pembebasan Bos Huawei

oleh -134 Dilihat

Banyumas Raya

Beijing – China menuntut pembebasan dengan langsung CFO Huawei Meng Wanzhou yg ditahan di Kanada, karena penangkapannya mulai berkembang menjadi insiden yg mengancam hubungan diplomatik.

Pemerintah China menyerukan kepada Kanada dan AS buat mengklarifikasi alasan mereka atas penahanan Meng yg ditangkap di bandar udara Vancouver pada akhir minggu dahulu dan menghadapi ekstradisi ke AS.

Kanada baru mengkonfirmasi penahanan peremuan 46 tahun itu pada Rabu malam waktu setempat (5/12/2018) atau Kamis pagi WIB (6/12/2018).

Baca juga: Bos Huawei Ditangkap di Kanada Atas Permintaan AS

Mengutip The Guardian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, menyampaikan pada Kamis bahwa Beijing menyerukan Ottawa dan Washington buat langsung mengklarifikasi alasan penahanan dan meminta langsung membebaskan Meng.

Kontroversi tersebut mengancam bagi mendorong irisan lebih jauh antara AS dan China.

Geng menyampaikan China sudah memberikan bantuan konsuler kepada Meng sejak mengetahui penangkapannya.

Meng adalah salah sesuatu wakil ketua di dewan perusahaan teknologi China dan yaitu putri dari pelopor Huawei, Ren Zhengfei.

Penangkapannya dilaporkan terkait dengan dugaan pelanggaran sanksi AS. Sidang pengadilan sudah ditetapkan pada Jumat (6/12/2018), menurut departemen peradilan Kanada.

Dalam sebuah pernyataan, departemen itu menegaskan bahwa Meng sudah ditangkap dan menghadapi ekstradisi ke AS.

“Karena ada larangan publikasi yg berlaku, kita tak bisa memberikan detail lebih lanjut pada ketika ini. Larangan itu permintaan Nyonya Meng,” kata mereka.

Saham berjangka AS dan saham Asia jatuh setelah penangkapan Meng.

Berita itu muncul saat Washington dan Beijing memulai negosiasi tiga bulan yg ditujukan buat mengurangi perang perdagangan, tidak mengurangi kekhawatiran investor global atas kenaikan suku bunga AS dan risiko lainnya terhadap pertumbuhan ekonomi global.

“AS sudah menyampaikan kepada sekutunya buat tak memakai produk Huawei karena alasan keamanan dan kemungkinan mulai selalu menekan sekutu-sekutunya,” kata Norihiro Fujito, kepala strategi investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, di Tokyo, Jepang.

“Jadi sementara ada momen singkat optimisme setelah pembicaraan akhir minggu AS-China… kenyataannya adalah, tak mulai semudah itu,” katanya.

Otoritas AS sudah menyelidiki Huawei setidaknya sejak 2016 karena diduga mengirim produk yang berasal AS ke Iran dan negara-negara yang lain yg melanggar undang-undang ekspor dan sanksi AS.

Huawei, salah sesuatu pembuat peralatan jaringan telekomunikasi terbesar di dunia, menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa Meng sudah ditahan sementara dan menghadapi ‘tuduhan yg tak ditentukan’ di distrik timur New York.

Perusahaan menyampaikan sudah memenuhi ‘semua hukum dan peraturan yg berlaku di mana ia beroperasi’, termasuk undang-undang sanksi.

“Hanya ada sedikit keterangan yg diberikan kepada Huawei tentang tuduhan spesifik. Huawei tak menyadari kesalahan apa pun oleh Nyonya Meng,” kata Guo Ping, Deputy Chairman/ Rotating CEO Huawei dalam sebuah pernyataan yg diposting di akun Wechat, Kamis.

“Perusahaan yakin sistem hukum Kanada dan AS pada akhirnya mulai mencapai kesimpulan yg adil,” katanya.
Sumber: http://teknologi.inilah.com
BanyumasRaya.com

No More Posts Available.

No more pages to load.