Deni Si Hacker Berhati Mulia Asal Cilacap, Modal Otodidak Bisa Bongkar Celah Web Ombudsman RI

oleh -784 Dilihat

Deni, pelajar SMA Negeri 1 Majenang ini memiliki keahlian membobol website milik pemerintah maupun swasta.

Namun bukannya ditangkap aparat penegak hukum, justru dirinya diganjar hadiah, Rabu (26/2/2020) oleh Ombudsman RI.

Hadiah tersebut diberikan lantaran dirinya disebut sebagai si hacker berhati mulia.

Kepintaran Deni Tri Permana Putra, siswa kelas XII MIPA V SMA Negeri 1 Majenang, Kabupaten Cilacap dalam hal pemrograman dan siber security tak diragukan lagi.

Meski masih pelajar SMA, Deni adalah hacker andalan.

Dia bisa menembus atau melakukan hack terhadap situs-situs yang dimiliki pemerintah maupun perusahaan besar.

Tapi jangan salah, Deni adalah hacker berhati mulia.

Dia mengetahui kelemahan website-website bukan untuk dibobol atau dihack, melainkan justru menyelematkan.

Yaitu dengan memberitahukan kelemahan atau celah website itu kepada instansi pemiliknya.

Atas “kebaikannya” itu dia memperoleh banyak penghargaan.

Mata Suci Haryanti (48) tampak berkaca-kaca saat melihat prosesi penyerahan penghargaan dari Ombudsman RI kepada Deni Tri Permana Saputra (18) anak bungsunya.

Siswa itu berhasil mengetahui tiga kelemahan website Ombudsman RI.

Atas penemuannya itu, dia mendapat penghargaan dari Ombudsman, Rabu (26/2/2020).

Adalah Alvin Lie, anggota Ombudsman RI dari Jakarta datang langsung ke Majenang untuk menemui sosok jenius si penemu kelemahan web Ombudsman.

“Seumur hidup baru pertama kali ini saya datang ke Majenang.”

“Itu karena Deni yang membuat saya datang ke sini,” kata Alvin dalam sambutannya.

Menurut Alvin, selama ini hanya dua orang yang mampu mendeteksi kelemahan web Ombudsman.

Deni adalah orang kedua.

Sebelumnya seorang siswa SMA dari Sumatera yang mengungkap sisi kelemahan web Ombudsman RI, kata Alvin.

Ombudsman RI, menurut Alvin, perlu datang langsung ke sekolah Deni.

Karena tidak sembarang orang memiliki keahlian siber security.

Deni adalah orang yang memiliki keahlian itu tapi digunakan untuk hal yang positif.

“Dia mengirim email ke Ombudsman RI dan di email itu Deni menjelaskan tiga kelemahan web Ombudsman.”

“Maka atas kontribusinya, kami ingin memberinya penghargaan,” tambah Alvin, mewakili Ombudsman RI.

Menurut Deni, bukan hanya web Ombudsman yang diungkap celah kelemahannya.

Dia pernah mengirimi email ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan melaporkan kelemahan web KPU Pusat.

Email itu dibalas oleh pihak BSSN.

Beberapa hari kemudian, sertifikat atas nama Deni Tri Permana Putra yang dikeluarkan oleh BSSN mendarat di rumahnya.

Lebih dari lima web yang pernah dia ungkap kelemahannya.

Ada web milik lembaga negara dan web milik perusahaan swasta.

“Yang dari perusahaan asal Surabaya itu mengirimiku sejumlah uang dan beberapa buku,” kata Deni

Itu disampaikannya saat ditemui Tribunjateng.com, di rumahnya di Jalan Nangka, Desa Jenang, Kecamatan Majenang, Rabu (26/2/2020).

Selebihnya, email-email kiriman Deni ada yang tak terbalas, tetapi yang lebih sering diterima adalah balasan berupa ucapan terima kasih.

“Saya tidak cari uangnya. Saya mau memberi tahu info kalau ada kelemahan di webnya,” ujar anak bungsu dari tiga bersaudara itu.

Deni baru kali ini mendapat penghargaan secara langsung, yakni dari Ombudsman RI.

Sehari Lima Jam

Semua ilmu tentang seluk beluk web itu, hasil belajar otodidak dari Youtube.

Termasuk juga dari hasil tanya-tanya di grup media sosial yang berisi orang-orang yang paham komputer.

“Semua saya pelajari sendiri. Di sekolah saya belum menemukan teman yang memiliki minat di bidang yang saya tekuni selama ini,” ungkapnya.

Suci Haryanti (48), ibunda Deni, tidak resah lagi saat melihatnya asyik di depan laptop.

Karena hasil keseringan Deni bermain laptop berimbas prestasi yang membanggakan.

Menurut Deni, setiap hari dia menghabiskan kurang lebih lima jam di depan laptop.

Bambang Sugianto (53) sama sekali tidak gelisah dengan kebiasaan anak bungsunya.

Dimana dia lebih nyaman bermain dengan laptop ketimbang bermain keluar rumah bersama teman-temannya.

“Selama apa pun yang dilakukan Deni itu positif, saya dukung,” ujar ayah Deni.

Bambang merasa sangat bangga Deni bisa mengembangkan keahlian sendiri.

Bahkan di dalam rumah, hanya Deni yang paling jago pemrogaman komputer.

“Meski bapaknya kerja di bengkel bubut, dia bisa jago utak-atik komputer,” kata sang ayah.

Bambang mengatakan, mendukung keinginan Deni yang ingin kuliah.

Sama sekali, kata Bambang, tidak ada larangan terhadap aktivitas positifnya.

Setelah lulus nanti, Deni bercita-cita sekolah di Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) atau jurusan Teknologi Informasi di Telkom Purwokerto.

Suci Haryanti mengharapkan, setelah dapat penghargaan ada jalan ke depan untuk masa depan Deni.

“Harapan saya Deni bisa kuliah. Namun pada saat ini perekonomian keluarga lagi sulit. Rencana saya, jangan langsung kuliah dulu.”

“Nunggu satu tahun. Baru nanti kuliah. Itu rencana saya. Tapi tidak tahu nantinya seperti apa. Siapa tahu ada rezeki lain,” ujar Suci.

Deni adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bambang Sugiyanto dan Suci Haryanti.

Dua kakak Deni memutuskan langsung kerja setelah lulus SMA.

Tidak ada yang melanjutkan kuliah.

“Saya ingin satu di antara tiga anak saya ada yang melanjutkan kuliah,” pungkas Suci.

No More Posts Available.

No more pages to load.